Semua bermula dari satu loyang kue.
Di sebuah rumah sederhana di Kota Malang, Ibu Fatimatuzzahro—seorang ibu rumah tangga yang gemar bereksperimen di dapur—mencoba membuat kue kering dengan resep warisan keluarganya. Bukan kue kering biasa, tapi kue dengan sentuhan cita rasa Eropa yang elegan: renyah, buttery, dan harum. Awalnya, hanya untuk camilan keluarga. Namun, ketika tetangga dan kerabat mencicipinya, respons mereka tak terduga: “Ini harus dijual!”
Sebuah Nama, Sebuah Harapan
Nama Bratan Hauss dipilih dengan penuh makna. “Bratan” adalah singkatan dari nama keluarga kecil beliau, sementara “Hauss” terinspirasi dari kata haus dalam bahasa Jerman yang berarti “rumah”—tempat semua rasa dan cinta bermula. Nama ini menjadi simbol rumah rasa, rumah impian, dan rumah usaha yang penuh perjuangan.
Dari 10 Toples ke Ratusan Pemesanan
Tahun 2022, Bratan Hauss memulai debutnya secara sederhana: hanya menerima 10 hingga 20 toples pesanan dari teman-teman dekat. Tapi rasa tak pernah bohong. Kualitas berbicara sendiri. Di tahun 2023, angka itu melonjak menjadi 100 toples. Dan di 2024, pesanan mencapai lebih dari 200 toples, bahkan banyak pelanggan yang melakukan pre-order jauh hari sebelum musim Lebaran.
Kue Kering, Tapi Tidak “Kering” Cerita
Setiap varian kue kering Bratan Hauss punya cerita. Ada yang diciptakan dari hasil nostalgia saat mencicipi kue di Eropa. Ada yang terinspirasi dari rasa hangat teh sore hari bersama keluarga. Dari yang klasik seperti butter cookies, hingga varian eksklusif dengan sentuhan cokelat Belgia dan rempah-rempah khas, semuanya dibuat dengan prinsip: homemade, no preservative, full of love.
Lebih dari Sekadar Camilan
Bratan Hauss bukan sekadar menjual kue. Kami ingin menghadirkan pengalaman. Saat seseorang membuka toples Bratan Hauss, kami ingin mereka merasa seperti sedang membuka kenangan. Atau menciptakan kenangan baru—bersama orang terdekat, di momen-momen spesial.
Bratan Hauss: Rasa yang Tumbuh Bersama Cinta
Kini Bratan Hauss terus berkembang, dengan varian kue yang semakin banyak dan pelanggan yang makin luas. Tapi satu hal yang tak akan pernah berubah: kami tetap percaya bahwa kue terenak adalah kue yang dibuat dengan hati.
Terima kasih telah menjadi bagian dari cerita kami.
Bratan Hauss – Dari Dapur Malang, Untuk Hati yang Merindu Rasa.